Rabu, Juli 30, 2008

KARAKTERISTIK AYAT-AYAT MAKIYAH DAN MADANIYAH

PENGERTIAN
Untuk membedakan makki dan madani, para ulama mempunyai tiga pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya sendiri.
Dari segi waktu turunnya.
· Makkiyah : Yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan di mekah.
· Madaniyah : Yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun bukan di madinah.
Dari segi tempat turunya.
Makkiyah : Yang diturunkan di makah dan sekitarnya seperti, mina, arafah, dan hudaibiyah.
Madaniyah : Yang diturunkan di madinah dan sekitarnya seperti, uhud, quba, dan sil.
Dari segi sasaranya
Makkiyah : Ialah yang seruanya ditujukan kepada penduduk makkah.
Madaniyah : Ialah yang seruanya ditujukan kepada penduduk madinah.


CIRI-CIRI KHAS
Para ulama telah meneliti surat-surat makiyah dan madaniyah, dan menyimpulkan beberapa ketentuan bagi keduanya, yang menerangkan ciri-ciri khas gaya bahasa dan persoalan-persoalan yang dibicarakanya. Dari situ mereka dapat menghasilkan kaidah-kaidah dengan ciri-ciri tersebut.
MAKIYAH
Setiap surat yang di dalamnya mengandung ayat-ayat “sajdah”
Surah yang mengandung lafal “kalla”. Lafal ini juga hanya terdapat dalam separuh terakir dalam al-qur’an.
Surah yang mengandung “ya ayyuhan nas”, dan tidak “ya ayyuhal lazina amanu” adalah makiyah, kecuali surrah al-hajj yang pada akhir surah terdapat “ya ayyuhal lazina amanur-ka’u was judu”. Namun demikian sebagian ulama berpendapatbahwa ayat tersebut adalah ayat makiyah.
Setiap surah yang mengandungkisah para nabi dan umat terdahulu adalah makiyah, kecuali surat al-baqoroh.
Setiap surat yang mengandung kisah adam dan iblis merupakan makiyah, kecuali surat al-baqoroh.
Setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan, seperti alif lam mim, alim lam ra, ha mim, dan lain-lain. Kecuali surat al-baqoroh dan ali ‘imron. Sedangkan surat Ra’d masih diperselisihkan.
Ini adalah dari segi ketentuan. Sedang dari segi ciri tema dan gaya bahasa dapatlah kita ringkas sebagai berikut :
1. Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada allah, pembuktian risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengerianya, neraka dan siksanya, surga dan nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik engan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniyah.
2. Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak muia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat, dan menyingkapkan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara dholim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan, dan tradisi buruk lainya.
3. Menyebutkan kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi merekasehingga mengetahui nasib orang-orang yang mendustai sebelum mereka. Dan juga sebagai hiburan bagi rosulullah sehingga beliau tabah dalam menghadapi gangguan mereka dan yaqin akan menang.
4. Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang sangat mengesankan, pernyataanya singkat, ditelinga terasa menembus dan terdengar sangat keras, menggetarkan hati, dan maknanya pun meyakinkan denagn diperkuat lafal-lafal sumpah, seperti surah-surah yang pendek.
MADANIYAH
Setiap surah yang berisi kewajiban atau had (sanksi).
Setiap surah yang di dalamnya disebutkan orang-orang munafik, kecuali surah al-ankabut adalah makiyah.
Setiap surah yang di dalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab.
Ini dari segi ketentuan, sedangkan dari cri khas tema dan gaya bahsa, dapatlah diringkas sebagai berikut :
1. Menjelaskan ibadah, mu’amalah, had, kekeluargaan, waris, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik diwaktu damai maupun perang, kaidah hukum, dan masalah perundang-undangan.
2. Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan yahudi dan nasrani, dan ajakan pada mereka untuk masuk islam, penjelasan penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka, karena rasa dengki diantara mereka.
3. Menyingkap perilaku orang-orang munafik, menganalisis kejiwaanya, membuka kedoknya, dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
4. Suku kata dan ayatnya pnjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasaranya.


FAEDAH MENGETAHUI MAKIYAH DAN MADANIYAH
Pengetahuan tentang makiyah dan madaniyah banyak faedahnya, diantaranya sebagai berikut :
Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan al-quran, sebab pengetahuan tentang tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan menafsirkan dengan tafsiranyang tepat, sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasar hal itu maka seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dan yang mansukh bila diantara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh atas yang dahulu.
Meresapi gaya bahasa al-qur’an dan memanfaatkanya dalam metode dakwah menuju jalan allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri. Memperhatikan apa yang diehendaki situasi, merupakan arti paling khusus dalam ilmu retorika. Karakteristik gaya bahasa makiyah dan madaniyah dalam al-qur’an pun memberikan kepada orang yang mempelajarinya sebuah metode dalam penyampaian dakwa ke jalan allah yang sesuai dengan kejiwan lawan berbicara dan menguasai pikiran dan perasaanya serta menguasai apa yang ada dalam dirinya dengan penuh kebijaksanaan. Setiap tahapan dakwah mempunyai topik dan pola penyampaian sendiri. Pola penyampaian itu berbeda-beda, sesuai perbedaan tata cara, keyakinan, dan kondisi lingkungan. Hal yang demikian nampak jelas dalam berbagai cara al-qur’an menyeru berbagai golongan, orang yang beriman, orang musyrik, munafik, dan ahli kitab.
Mengetahi sejarah hidup nabi melalui ayat-ayat al-qur’an, sebab turunya wahyu kepada rosul itu sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala , baik periode makkah maupun madinah, sejak permulaan turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Al-qur’an merupakan sumber pokok bagi peri hidup rosul. Peri hidup beliau yang diriwayatkan ahli sejarah harus sesuai dengan al-qur’an. Dan al qur’an pun memberikan kata putus terhada perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.